**Korea Rampungkan Studi Kelayakan Proyek Loop-line DKI


Pemerintah Korea Selatan memastikan perusahaannya, Saman Engineering Consultant telah merampungkan studi kelayakan (feasibility study/FS) proyek kereta lingkar kota (loop-line) DKI Jakarta.

Kepastian tersebut diterima Direktur Jenderal Perkeretaapian Tundjung Inderawan dalam kunjungannya ke Korea Selatan pekan lalu. Nantinya, hasil FS akan dipelajari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sebagai pertimbangan menerbitkan izin operasi kereta dan rekomendasi atas pembangunan proyek tersebut kepada pemerintah daerah.

“Loop-line untuk studinya akan diberikan Pemerintah Korea Selatan, tetapi pembangunannya akan business to business dengan perusahaan yang ditunjuk Pemerintah Provinsi DKI. Karena mereka yang punya tata ruang,” kata Tundjung, Rabu (31/3).

Proyek loop-line dipercaya dapat memperlancar arus transportasi dalam ibukota. Jaringan kereta tersebut rencananya akan dibuat melingkar dari titik stasiun Manggarai sampai Jatinegara. Sehingga lintasannya akan melalui stasiun Mampang, Dukuh Atas, Karet, Tanah Abang, Duri, Angke, Kampung Bandan, Rajawali, Kemayoran, Senen, Sentiong, Kramat, Pondok Jati, dan Manggarai.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo meminta Kemenhub untuk melibatkan BUMD yaitu PT Pembangunan Jaya dalam pembangunan jalur loop-line tambahan yaitu Serpong Line dengan rute Serpong-Dukuh Atas.

Menurut rencana pengembangan sistem transportasi ibukota, Dukuh Atas akan dijadikan sebagai pusat transportasi massal di Jakarta yang mengintegrasikan antara busway, subway, dan kereta loopline. Karena itulah proyek tersebut membutuhkan campur tangan dari Pemerintah Provinsi.

“Dalam pertemuan itu saya juga menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia mengharapkan kerjasama Pemerintah Korea Selatan dalam pembangunan jaringan kereta api. Skemanya bisa berupa pinjaman, public private partnership, atau business to business,” kata Tundjung.

Seperti diketahui, pemerintah membutuhkan dana Rp 82 triliun untuk membiayai program revitalisasi kereta api nasional sampai tahun 2014. Besarnya dana yang dibutuhkan karena pekerjaan yang akan dilakukan pemerintah sangat banyak.

Antara lain, pembangunan jalur ganda (double track) di Pulau Jawa, membangun jaringan Trans Sumatera Railways, sampai meningkatkan transportasi antarmoda.

Kemudian pekerjaan lainnya adalah pengembangan kereta api komuter di tujuh kota yaitu Jabodetabek, Bandung, Semarang, YogYakarta, Surabaya, Medan, dan Palembang. (Gentur Putro Jati/KONTAN)

Editor: ksp

KALAU BUKAN KITA SIAPA LAGI ?